Resensi Novel Kinkakuji (Kuil Kencana) Oleh Yukio Mishima

Judul Buku                  : Kuil Kencana ( Kinkakuji )
Judul Asli                    : Kinkakuji
Pengarang                   : Yukio Mishima
Penerjemah                  : Asrul Sani
Jenis Cover                  : Soft Cover
Penerbit                       : PUSTAKA JAYA

novel “Kuil Kencana”. Novel “Kuil Kencana” merupakan novel yang juga berasal dari jepang dengan judul asli Kinkaku-ji atau The Temple of The Golden pavilion karya Yukio Hashima pada tahun 1956. Cerita dari novel ini terinspirasi tentang sebuah kuil bersejarah dan tetap dilestarikan keberadaannya di Jepang. Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda yang termotivasi oleh orangtuanya untuk bisa menjadi kepala pendeta di  Kuil Kencana.  Tetapi dalam keinginannya tidak terwujud karena terhalang oleh keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan. Pemuda itu harus menjalani kehidupannya dalam bentuk deskriminasi dari sesama penghuni kuil yang disebabkan keterbatasannya sebagai seorang gagap. Tidak hanya itu, cerita dari novel ini menggambarkan tentang perjuangan hidup untuk menyelesaikan sekolah sampai ke universitas walaupun dia tidak mempunyai biaya. Selain itu, novel ini menceritakan indahnya persahabatan, cinta yang diwarnai dengan permusuhan dan dendam.
Mizoguchi lahir di dekat tanjung lenggang menjorok ke laut Jepang sebelah timur laut Maizuru. Lahir dengan keadaan gagap yang membatasi dunia batin Mizoguchi dengan dunia luar. Sesekali Mizoguchi pernah melihat gambar kuil kencana di buku pelajaran. Tapi kuil kencana yang ada di buku pelajaran berbeda dengan yang ada dibayangan yang dilukiskan padanya. Kata ayahnya, kuil kencana itu tidah berkilauan emas, tatapi lebih dari itu. Tidak ada yang seindah kuil kencana di dunia ini kata ayah. Saat melihat sesuatu yang indah-indah, terasumsi pada kuil kencana. Pada suatu hari melihat wanita anak orang kaya. Tapi tinggi hati. Cantik sampai-sampai melihatnya menganga, tak bisa bicara apa-apa. Mizoguchi menemuinya, tetapi malah menghina. Dia sakit hati dan mengutuknya agar wanita itu segera mati. Kutukan itupun terjadi minggu depannya.
Ayahnya sakit-sakitan. Dan sebelum ayahnya meninggal, ia diajak oleh ayahnya ke Kuil Kencana. Awalnya ia tidak percaya bahwa itu merupakan kuil kencana karena berbeda dengan apa yang di bayangkannya selama ini. Tapi, lama-kelamaan iapun menyadari betapa indahnya Kuil Kencana yang ia tempati. Iapun menjadi murid biksu di Kuil Kencana tersebut. Karena sakitnya, ayah Mizoguchipun akhirnya meninggal. Mizoguchi dititipkan di Kuil Kencana pada Biksu Kepala. Di Kuil Kencana, ia mendapatkan seorang teman yang mampu mengerti dia. Namanya yaitu Tsurukawa Nanzen-ji Mizoguchi merasa bahwa temannya telah mampu sedikit-sedikit membawa Mizoguchi ke dunia luar. Setiap hari, Mizoguchi memandang Kuil Kencana dari berbagai sudut.
Setahun kematian ayahnya, ibu Mizoguchi dating ke Kuil sambil membawa batu nisan ayahnya. Ibuny dating ke kuil untuk meminta mendo’akan setahun kematian suaminya pada Biksu Kepala. Namun Biksu Kepala menolak dan Ibu Mizoguchipun pulang. Mizoguchi tidak pernah bercerita tentang ibunya karena ia merasa sakit hati. Ibunya pernah berselingkuh dengan paman Mizoguchi sendiri. Menurutnya, hal tersebutlah yang telah menyebabkan ayahnya sakit-sakitan dan akhirnya meninggal. Saat ibunya ke Kuil, ia sedang keluar. Dan saat diajak temannya kembali, ia merasa enggan karena ia tak mau bertemu dengan ibunya. Tapi ia tak menceritakan hal tersebut pada temannya. Ia mengulur-ngulur waktu agar tidak bertemu dengan ibunya.
Di minggu pagi Mizoguchi dijemput oleh seorang penunjuk jalan tua dan dia diberi tugas untuk menjadi pemandu kuil saat. Rupanya ada seorang serdadu asing yang juga ikut datang. Didalam mobil Zipnya, Mizoguchi melihat wanita pelacur karena wanita itu menggunakan mantel merah menyala dan kuku tangannya dicat dengan warna yang sama, lipstik di bibirnya  pun mencolok. Waktu itu Mizoguchi melihat pertengkaran terjadi antara orang Amerika dan wanitanya itu. Serdadu Amerika itu pun menolak tubuh wanita itu hingga dia terjatuh. Saat Mizoguchi berlari untuk menolong wanita itu, serdadu itu memberi isyarat untuk menginjak tubuh sang gadis. Serdadu itu memegang pangkal leher dan mengangkat Mizoguchi sampai berdiri dan memaksanya untuk menginjak wanita itu. Akhirnya dengan terpaksa kaki Mizoguchi turun lalu menginjak perut wanita itu.Setelah cukup puas serdadu itu menyuruh Mizoguchi berhenti menginjak dan memberi dua kotak rokok sebagai imbalan dan meninggalkan Mizoguchi serta membawa wanita itu kembali dengan mobil Zipnya.
Ternyata keesokan harinya wanita itu datang ke kuil dan menceritakan bahwa saat dia datang mengunjungi kuil bersama seorang serdadu asing, serdadu asing itu memukulnya sampai dia terjatuh dan seorang calon pendeta berusaha mengambil muka dan menginjak perutnya dan malam itu dia keguguran. Oleh karena itu wanita itu berhak untuk meminta ganti rugi dari kuil itu dan jika mereka tidak mau memberi maka ia mengungkapkan kejadian itu dan mengungkapkan tuntutanya secara luas ke media. Biksu kepala pun memberi sedikit uang tanpa berkata apa-apa lalu menyuruh dia pulang.Akhirnya semua orang di kuil mencurigai Mizoguchi sebagai calon pendeta yang menginjak perut seorang wanita seperti yang diceritakan sebelumnya. Mizoguchi hidup dibalik kegelisahan dan terus menerus merasa berdosa.
Akhirnya Mizoguchi jadi juga masuk Universitas Otani dan tidak perlu membuat pengakuan.Universitas Mizoguchiuntuk pertama kalinya bergaul dengan anak-anak muda dari sekte Otani dan  dari cabang-cabang agama Budha lainya. Akhirnya dia berkenalan dengan Kashiwagi yang kakinya bengkok. Tsurukawa tidak suka dengan keakraban mereka, dia menasehati Mizoguchi, namun Mizoguchi menolak dan mengatakan bahwa Kashiwagi adalah teman yang menyenangkan.
Suatu saat pada bulan Mei Kashiwagi mengajak Mizoguchi “Piknik”di Kameyama Park dengan membawa gadis yang telah menarik simpati kepada Kashiwagi serta gadis lain untuk Mizoguchi dan disinilah Mizoguchi juga mengetahui kalau dirinya impoten. Malam harinya pendeta kepala menerima sepucuk surat dari Tokyo yang isinya bahwa Tsurukawa meninggal karena pulang dengan keadaan mabuk dan ditabrak oleh truk. Mizoguchi menangis dan merasa sangat kehilangan. Mizoguchi menyadari kematian Tsurukawa telah memutuskan satu-satunya benang yang masih menghubungkanya dengan dunia asing yang terang sehingga membuat Mizoguchi memutuskan persahabatan dengan Kashiwagi selama hampir setahun.
Pada suatu malam pendeta kepala keluar,dan cara untuk memanfaatkan ketidakhadiranya adalah berjalan keluar melalui gerbang Somon. Kemudian dia bertemu dengan Kashiwagi. Lalu Kashiwagi memberikan sebuah “shakuhaci”yaitu seruling sebagai oleh-oleh. Sebagai tanda terima kasihnya dia ingin sekali memberikan hadiah, namun karena tidak punya uang Kashiwagi menyuruhnya mencuri beberapa bunga untuk digunakan Kashiwagi merangkai bunga bersama pacarnya. Tanpa berpikir panjang Mizoguchi pun menuruti hal itu. Kashiwagi berencana mempertemukan wanita itu kepada Mizoguchi. Ternyata wanita itu yang telah dilihat bersama Tsurukawa dari puncak biara Nanzen. Untuk lepas dari wanita itu Kashiwagi menghancurkan hasil karya wanita itu dan mengagapnya tidak bernilai,wanita itu kemudian dianiaya oleh Kashiwagi dan memutuskanya.
Pada suatu hari Sabtu  bulan Januari 1984, Mizoguchi mengunjungi sebuah bioskop kelas tiga. Selesai menonton film dia berjalan-jalan di Shikyoroto seorang diri untuk pertama kalinya. Ditengah perjalanan dia melihat Biksu kepala membawa wanita yang terpaksa dianiaya oleh Mizoguchi. Dia mencoba menghindar dari Biksu kepala, namun tanpa disengaja Biksu kepala berpapasan dengan Mizoguchi. Dia hanya tertawa, seolah-olah menghina Biksu kepala. Keesokan harinya Mizoguchi bertemu dengan Biksu kepala, melihatnya yang hanya diam, menimbulkan obsesi baru bagi Mizoguchi untuk mempermalukan Biksu kepala dengan menyebarkan foto pendeta bersama wanita yang dilihatnya sebelumnya. Tapi obsesinya tidak terwujud karena Biksu kepala merespon dingin dengan mengembalikan selebarannya kepada Mizoguchi. Lalu Mizoguchi pun menyesal dan meminta maaf kepada Biksu kepala.
Waktu semeseter pertama berakhir, Universitas mengirimkan nilai Mizoguchi yang buruk ke kuil lalu Biksu kepala pun marah besar. Namun kemarahan Biksu kepala membuat Mizoguchi semakin malas dan menyia-nyiakan pelajarannya dan melarikan diri dari Kuil Kencana. Akhir semester pendek Biksu kepala memberikan uang semester kepada Mizoguchi. Namun dia lari lagi dari Kuil Kencana dan menghabiskan uang semesternya bersama seorang pelacur yang bernama Mariko. Akibatnya Dosen Kepala pun mengusirnya dari Kuil.
Pada tanggal 25 Juni Perang Korea pun pecah dan akhirnya Kuil Kencana terbakar. Kegelapan dan garis-garisnya tidak begitu jelas lagi. Bagian gedung hancur seluruhnya, tinggal kepingan tiang-tiang yang bersisa. Pecahnya Perang Korea, terbakarnya Kuil Kencana memberikan insipirasi final kepada Mizoguchi. Kini dia mengingat kata-kata dari buku Rinsairoku: Kalau ketemu leluhurmu,bunuh leluhurmu! Kalau ketemu ayah dan ibumu, bunuh ayah dan ibumu! kalau kau ketemu saudaramu,bunuh saudaramu! Mizoguchi lari kedalam kuil dan mencoba membakar dirinya, namum dia tidak meninggal. Mengetahui dirinya sudah melepuh dan Kuil Kencana pun terbakar dia lari ke atas bukit Hidari Daimonji dan meratapi kesendirian.

Comments

Popular Posts