Maluku, Surga Kecil di Ujung Timur Indonesia
Ambon, nama sebuah kota yang merupakan sebuah ibu kota propinsi dari Maluku dan berada di sebuah pulau dengan nama yang sama, Pulau Ambon. Kota ini biasa disebut dengan Amboina.
Nama kota Ambon lebih terkenal di telinga orang Indonesia dengan sebutan Ambon Manise, yang berarti kota Ambon yang cantik. Kota Ambon berbatasan dengan Laut Banda disebelah selatan dan dengan kabupaten Maluku Tengah di sebelah timur (pulau-pulau Lease yang terdiri atas pulau-pulau Haruku, pulau Saparua, pulau Molana, pulau Pombo dan pulau Nusalaut), di sebelah barat dan di sebelah utara (kecamatan Salahutu, Maluku Tengah). Saat ini, kota Ambon terbagi atas 5 kecamatan yaitu Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Banguala dan Leitimur Selatan, yang terbagi lagi atas 50 keluarahan-desa.
Nama kota Ambon lebih terkenal di telinga orang Indonesia dengan sebutan Ambon Manise, yang berarti kota Ambon yang cantik. Kota Ambon berbatasan dengan Laut Banda disebelah selatan dan dengan kabupaten Maluku Tengah di sebelah timur (pulau-pulau Lease yang terdiri atas pulau-pulau Haruku, pulau Saparua, pulau Molana, pulau Pombo dan pulau Nusalaut), di sebelah barat dan di sebelah utara (kecamatan Salahutu, Maluku Tengah). Saat ini, kota Ambon terbagi atas 5 kecamatan yaitu Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Banguala dan Leitimur Selatan, yang terbagi lagi atas 50 keluarahan-desa.
Untuk menikmati wisata kota Ambon, saya berangkat dari Surabaya menggunakan pesawat Batik Air (max. 1,7jt one way, atau 3,4jt pp, garuda indonesia 3jt one way atau 6jt pp, kalau mau pahe, naik lion air transit makassar max 1jt one way atau 2jt pp). Di lanjut menggunakan taxi plat hitam, karena tidak ada taxi plat kuning, seharga 200rb utk menuju ke pusat kota, atau bisa menggunakan bus Damri Bandara seharga 20 ribu rupiah saja.
Setelah sampai di pusat kota, anda lanjutkan untuk mencari penginapan terlebih dahulu. Barulah keesokan hari Anda berjalan-jalan mengelilingi pulau Ambon.
Wisata di pulau ini didominasi oleh wisata pantai. Untuk Anda yang berasal dari Indonesia Barat khususnya yang tinggal di Kota besar akan terpesona oleh kecantikan laut pulau Ambon.
Perjalanan kali ini saya urutkan berdasarkan letak dari objek wisata yang bersangkutan. Objek wisata yang pertama jika anda berada di pusat kota Ambon adalah
Pantai Pintu Kota
Setelah sampai di pusat kota, anda lanjutkan untuk mencari penginapan terlebih dahulu. Barulah keesokan hari Anda berjalan-jalan mengelilingi pulau Ambon.
Wisata di pulau ini didominasi oleh wisata pantai. Untuk Anda yang berasal dari Indonesia Barat khususnya yang tinggal di Kota besar akan terpesona oleh kecantikan laut pulau Ambon.
Perjalanan kali ini saya urutkan berdasarkan letak dari objek wisata yang bersangkutan. Objek wisata yang pertama jika anda berada di pusat kota Ambon adalah
Pantai Pintu Kota
Pantai Pintu Kota terletak di Dusun Airlouw, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Provinsi Maluku. Jaraknya sekitar 45 menit perjalanan dari pusat kota Ambon.
Pantai ini termasuk jenis pantai berkarang dan tidak terlalu luas. Di pantai ini terdapat sebuah tebing yang menjorok ke laut dengan sebuah lubang ditengahnya yang terlihat seperti sebuah pintu. Bergeser sedikit dari pantai ini, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Pantai Namalatu.
Pantai Namalatu
Tak seperti umumnya pantai – pantai terindah di Ambon yang memiliki pasir putih, pasir di Pantai Namalatu dipenuhi dengan pecahan batu karang berukuran kecil berwarna putih bersih. Gelombang lautnya cenderung tenang dengan air yang jernih bergradasi warna biru muda. Di Pantai Namalatu, Anda dapat memancing, berenang, snorkeling, dan juga diving. Perairan bawah laut Pantai Namalatu menjadi tempat tinggal bagi aneka terumbu karang dan berbagai jenis ikan yang cantik. Adapun Pantai Namalatu ini berada di Negeri Latulahat, sekitar 15 km dari pusat kota Ambon. Dari pusat kota, Anda tinggal naik angkutan umum.
setelah dari Pantai Namalatu, anda kembali ke pusat kota, dan jangan lupa untuk mampir ke Museum Siwalima
Museum Siwalima
Museum Siwalima terletak di kawasan Taman Makmur, desa Amahusu, kecamatan Nusaniwe, kota Ambon, propinsi Maluku. Museum ini didirikan tanggal 8 November 1973 dan diresmikan tanggal 26 Maret 1977. Lokasi bangunan ini berada di atas bukit yang menghadap ke Teluk Ambon yang membuatnya semakin eksotis. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari kota Ambon.
Kata Siwalima berasal dari dua kata, yakni siwa dan lima. Siwa berarti sembilan yang diambil dari kata Ulisiwa yang bermakna kumpulan 9 kerajaan di wilayah selatan Maluku, sedang kata lima yang berarti lima diambil dari kata Patalima yang bermakna kumpulan 5 kerajaan di wilayah utara Maluku. Pertama kali yang akan dijumpai oleh para pengujung adalah kata Usu Mae Upu di depan pintu masuk yang mempunyai arti “Mari silakan masuk”.
Awalnya, museum Siwalima hanya menyimpan koleksi-koleksi budaya serta hal-hal yang berbau adat istiadat Maluku, namun seiring berjalannya waktu, tempai ini dibagi menjadi dua.[1] Bangunan pertama disebut dengan Museum Kelautan Siwalima, yakni sebuah bangunan yang menyimpan sejarah kelautan masyarakat Ambon, mulai dari benda-benda dan bintang-bintang laut , seperti kerangka ikan paus dengan panjang yang beragam, contohnya yang paling besar berukuran 23 meter.
Kemudian bangunan kedua disebut Museum Budaya Siwalima. Di sini tersimpan segala hal yang berkaitan dengan budaya Maluku , misalnya: bangunan asli Maluku, pakaian adat, alat-alat pertanian, senjata khas, perlengkapan upacara adat, uang lama, dan berbagai guci pada masa penjajahan Jepang. Semua jumlah koleksi di museum ini mencapai 5.684.
Kata Siwalima berasal dari dua kata, yakni siwa dan lima. Siwa berarti sembilan yang diambil dari kata Ulisiwa yang bermakna kumpulan 9 kerajaan di wilayah selatan Maluku, sedang kata lima yang berarti lima diambil dari kata Patalima yang bermakna kumpulan 5 kerajaan di wilayah utara Maluku.Pertama kali yang akan dijumpai oleh para pengujung adalah kata Usu Mae Upu di depan pintu masuk yang mempunyai arti “Mari silakan masuk”.
Awalnya, museum Siwalima hanya menyimpan koleksi-koleksi budaya serta hal-hal yang berbau adat istiadat Maluku, namun seiring berjalannya waktu, tempai ini dibagi menjadi dua. Bangunan pertama disebut dengan Museum Kelautan Siwalima, yakni sebuah bangunan yang menyimpan sejarah kelautan masyarakat Ambon, mulai dari benda-benda dan bintang-bintang laut , seperti kerangka ikan paus dengan panjang yang beragam, contohnya yang paling besar berukuran 23 meter.
Kemudian bangunan kedua disebut Museum Budaya Siwalima. Di sini tersimpan segala hal yang berkaitan dengan budaya Maluku , misalnya: bangunan asli Maluku, pakaian adat, alat-alat pertanian, senjata khas, perlengkapan upacara adat, uang lama, dan berbagai guci pada masa penjajahan Jepang. Semua jumlah koleksi di museum ini mencapai 5.684. (Wikipedia)
lanjut ke atas museum Siwalima, Anda akan menemukan patung Pattimura.
Patung Pattimura
Di Ambon, ada dua patung Pattimura yang bisa dilihat . Pertama adalah di Pattimura Park, tepat di pusat kota yang berwarna hitam. Satu lagi, ada di depan Museum Siwalima yang berlokasi di Jl Taman Makmur, Kecamatan Nisa Niwe, Ambon yang berwarna putih.
Yang berada di Museum Siwalima, adalah patung pertama Pattimura yang ada di Ambon. Patungnya dibangun oleh Brigjen TNI Wing Wiryawan saat memangku jabatan Pangdam XV/Pattimura (sekarang XVI/Pattimura) tahun 1971. Tahun 2008, dibuat patung Pattimura yang baru dan yang lama dipindahkan ke Museum Siwalima. (travel.detik.com)
Comments
Post a Comment